TEN DOLLAR CLICK

"> Iklan ">

Kamis, 11 Juni 2009

Hibernasi Dengan Musik Indie Dari IslandiaJan 31, '09 3:18 PM
for everyone
Sesuai dengan namanya, Republik Islandia (bahasa Islandia: Lýðveldið Ísland) atau Tanah Es, mungkin menjadi ciri khas tersendiri pada setiap aransemen musik band indie yang ada disana. Ciri tersebut adalah musiknya yang membawa nuansa dingin serta esplorasi eksperimentalnya yang sangat tenang, ekspresif dan harmonis serta dipadukan alat-alat tradisional (atau nordic folk music).

Manusia membutuhkan waktu hibernasi untuk memulihkan kembali stamina atau energi yang hilang setelah beraktifitas. Alangkah indahnya waktu hibernasi tersebut digunakan untuk mendengarkan musik-musik indie dari Islandia yang begitu tenang dan saya menganjurkan ini hanya sebagai alternatif saja, ok ?...hehehe.

Alam semesta tercipta dengan musik alam yang sangat indah. Gemuruh ombak di laut, deru angin di gunung, dan rintik hujan merupakan musik alam yang sangat indah. Dan sudah terbukti, bagaimana pengaruh musik alam itu bagi kehidupan manusia. Wulaningrum Wibisono, S.Psi mengatakan,
“Jikalau Anda merasakan hari ini begitu berat, coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum mendengarkan musik dan bernyanyi”.
Musik digambarkan sebagai salah satu “bentuk murni” ekspresi emosi. Musik mengandung berbagai contour, spacing, variasi intensitas dan modulasi bunyi yang luas, sesuai dengan komponen-komponen emosi manusia.

Oleh karena itu, mungkin beberapa band dari Islandia ini bisa menjadi referensi waktu hibernasi anda :
  • Amiina
Empat wanita komposer musik ini akan membuat waktu hibernasi anda menjadi semakin rileks dan tenang dengan suara-suara instrumen semacam violin, harpha, cello, brass, dan terkadang dicampur dengan instrumen piano digital dan synthesizer. Untuk melihatnya, mereka seringkali digunakan sebagai musik pengiring Sigur Rós. Sebelum mendengarkan musik mereka saya anjurkan berada di suatu tempat yang terbuka dan teduh. (",)

  • Björk
Saya rasa untuk penyanyi solo atau penulis lirik serta komposer yang satu ini, hampir sebagian besar mengetahuinya dan juga jenis musiknya. Namun, lagu-lagunya lumayan juga untuk sedikit memainkan atau memanjakan syaraf-syaraf kita yang tegang dengan suara vokalnya yang berkarakter serta ekspresif ditambah dengan hidangan jus jeruk hangat serta biskuit coklat.

  • Múm
Band eksperimental ini akan memberikan suasana nyaman waktu hibernasi anda, dengan hidangan suara vokalnya yang sangat lembut ditambah instrumen elektro-nya yang harmonis serta efek-efek digital yang terkesan natural dan dipadukan dengan instrumen-instrumen tradisional. Saya rasa waktu hibernasi anda akan semakin hangat dengan musik-musik mereka.

  • Sigur Rós
Mungkin sebagian besar kalangan indie kids sudah mengetahui nama band tersebut, keluar dari perdebatan mengenai mereka band shoegaze atau bukan, saya rasa musik mereka layak untuk mengisi waktu-waktu hibernasi anda. Bahkan, seringkali teman saya mendengarkan musik-musik mereka hanya sekedar untuk menghilangkan penat atau pengantar tidur.

  • Emilíana Torrini
Penyanyi solo Islandia ini, mungkin akan sedikit mengiringi waktu hibernasi anda dengan nuansa-nuansa orkestra yang megah dan akan membuat anda serasa beristirahat total di ruangan VIP konser mereka....hehehe, hmmmmmmmm.


Mungkin sekian referensi list musik dari saya untuk menemani waktu hibernasi anda, jangan lupa cek kemanan ruangan atau lingkungan terlebih dahulu sebelum mendengarkan lagu-lagu mereka....
cause... it's time to hybernate, friends !
^_^

dari link : Floppers zine & newsletter site

Sejarah SHOEGAZE

Shoegaze dapat dikatakan sebagai 'style' atau gaya bermusik alternative, yang pada awalnya populer pada era akhir 1980s di Inggris Selatan atau Southern England tepatnya. Tercetusnya nama shoegaze sendiri, awalnya hanyalah sebuah 'kecelakaan' dimana pada saat itu Andy Ross, founder dari Food Records yang menaungi band seperti Lush dan Moose saat itu mendeskripsikan ekspresi para member dari bandnya, yang dimana pada saat setiap kali perform, mereka sangat terkonsentrasi dengan efek pedal gitar mereka dan selalu menunduk ke arah bawah (ke arah pedal efek) pada saat perform. Akhirnya terciptalah term Shoegaze yang berarti 'menunduk ke sepatu'.

Shoegaze sendiri memiliki ciri khas dan karakter, dimana dalam musiknya terdapat efek gitar berlayer yang noisy, volume dan tone vokal yang subduksi dan cenderung gloomy serta hampa. Ciri khas shoegaze pun ditambah dengan tidak adanya dominasi lead gitar ("lead-guitarlessness"), dan band shoegaze biasanya kerap memasukkan unsur drum machine dalam pattern drum-drum mereka, namun tidak sedikit juga yang memasukkan unsur live drumming atau keduanya seperti Chapterhouse (yang kadang menggunakan sample juga), Pale Saints, dan Lush era Chris Acland yang menggunakan live drumming. Oleh karena itulah karakter musik shoegaze cenderung self-depreciating dan introspektif. Sounds gitar dalam shoegaze lebih didominasi riff-riff rhythm yang dimana sangat kaya unsur noise dan efek 'fuzzbox' a la wall of soundsnya Phil Spector.

Shoegaze kerap juga disebut sebagai 'ambient' atau 'dream pop', 'ethereal' juga 'blisspop'. Namun pengaruh goth pun cukup mempengaruhi shoegaze sebagaimana digambarkan dalam Cocteau Twins, Dead Can Dance, atau Everything But A Girl. Bahkan triphop pun cukup mempengaruhi shoegaze akibat gerakan Post Movement Shoegaze yang dimana ketika dedengkot-dedengkot pionir shoegaze hijrah ke post-rock dan triphop seperti Mono dan Portishead, Mark Gardener dan Loz Colbert dari Ride merilis album The Animalhouse, dan kemudian pecahan Slowdive menjadi alternative country dengan Mojave3nya. Kedengarannya rancu memang. Berkembangnya scene shoegaze pun menuju sampai titik dimana saat itu shoegaze disebut sebagai The Scene That Celebrates Itself pada awal 1990 yang menjadi term dalam menggambarkan scene shoegaze saat itu, antara London dan Thames Valley area.

Creation Records (My Bloody Valentine, Ride, Slowdive) dan 4AD records (Lush, Pale Saints) termasuk records yang turut mendukung eksistensi 'term' tersebut yang mengawali siklus awal perkembangan shoegaze. Post movement shoegaze (nugaze) terbentuk kemudian setelah muncul adanya band-band baru atau upcoming bands yang mengusung sounds yang variatif namun masih berasal dari roots yang sama seperti Sigur Ros, Black Rebel Motorcycle Club (album pertamanya), The Radio Dept., Asubi Seksu, Robin Guthrie, Mazzy Star, Autolux, M83, Experimental Aircraft and Engineers, The Raveonettes (yang soundsnya mirip dengan Jesus and Marychain banget, walaupun mereka sendiri tidak mengklaim sebagai band shoegaze (bisa dilihat dari cover depan album mereka kog) dan sebagainya.

Band-band nugaze terkadang mayoritas lebih sedikit memasukkan unsur vokal, dan lebih banyak memasukkan instrumen saja sebagai musiknya. Scene shoegaze sendiri pun bahkan semakin tersupport dengan adanya klub-klub scenester seperti Club Violaine di LA dan Club AC30 (www.clubac30.com) yang dimana setiap sabtu atau setiap minggu ketiga setiap bulannya, Club Violane mengadakan gigs yang diisi dengan band shoegaze dan ethereal. Club Violaine (www.myspace.com/clubviolaine) sendiri sudah berjalan selama 5 tahun.

web asli : dikutip dari pasarmusik.com
Gw lagi ngejalanin satu bisnis sederhana. ya.. bisa di bilang . konfeksi kecil-kecilan lah.. dari pada gw gada kegiatan lain diluar kuliah. bantu2 ortu biar ngeringanin biaya uang saku gw. buat sapa aja temen-temen yang yang mau pesan t-shirt / kaos desain atau gambar sendiri, bisa pesan ke kita.. pesan cuma 1 kaos juga bisa.. untuk pemesanan atau sekedar tanya 2 langsung aja kontak email kita di cube70@rocketmail.com